”Yaitu, orang-orang yang ketika ditimpa kesusahan (musibah), mereka itu
berkata : sesungguhnya kami ini adalah mikil Allah dan kepada-Nya pula kami
akan kembali. Merekalah orang-orang yang mendapat karunia, kehormatan dan
rahmat dari Tuhan dan merekalah orang-orang yang memperoleh hidayah.” (QS
Al-Baqarah: 157)
Uraian akhir ayat diatas menjelaskan tiga macam sukses atau hasil yang
akan diperoleh orang-orang yang sabar. Yang tiga macam itu ialah:
(1) Shalawat. Artinya = karunia.
Menurut Sayid Rasyid Ridha, yang dimaksud dengan shalawat itu ialah
bermacam-macam kemuliaan, kehormatan, ketinggian, baik pada sisi Tuhan maupun
pada sisi manusia. Ibnu-Abbas mengatakan, bahwa dalam pengertian shalawat itu
termasuk juga ampunan Ilahi. (Tafsir Al-Manar: j. II hal. 41).
(2) Rahmat. Artinya = kasih sayang Tuhan.
Mengenai Rahmat itu, disebutkan dalam Al-Quran :
”Rahmat-Ku (Tuhan) meliputi semua hal”. (Al-A’raf : 156).
Rahmat Tuhan itu meliputi segala bidang kehidupan, bertemu dalam setiap
keadaan dan situasi. Dalam kehidupan, baik kehidupan sebagai pribadi maupun
sebagai ummat atau bangsa, kerapkali manusia mendapat rahmat. Kadang-kadang
seseorang umpamanya sudah putus asa terhadap sesuatu hal.
Segala usaha telah dijalankan. Menurut perhitungan yang normal, usaha
itu tidak akan berhasil lagi. Tapi, pada saat-saat yang terakhir Tuhan
memberikan rahmat-Nya...
sehingga akhirnya berhasil juga apa yang dimaksud itu. Malah lebih daripada yang diharapkan. Inilah salah satu contoh mengenai kasih sayang Tuhan yang diberikan-Nya kepada kehidupan manusia-pribadi.
sehingga akhirnya berhasil juga apa yang dimaksud itu. Malah lebih daripada yang diharapkan. Inilah salah satu contoh mengenai kasih sayang Tuhan yang diberikan-Nya kepada kehidupan manusia-pribadi.
Dalam kehidupan sebagai bangsa, kerapkali pula ditemui saat-saat dimana
Rahmat Tuhan itu datang tanpa disangka-sangka. Siapakah yang menyangka, setelah
berjuang berpuluh-puluh tahun, tiba-tiba di atas kuburan kekalahan Jepang, maka
bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan negaranya, dengan proklamasi 17 Agustus
1945? Bukankah itu satu Rahmat Tuhan yang datangnya dengan tiba-tiba?
(3) Hidayah. Artinya = petunjuk, pimpinan.
Hidayah itu ada lima macam, yaitu :
Hidayah-fithri. Yakni, tabiat yang dianugerahkan kepada manusia sejak
permulaan kejadiannya. Ahli-ahli ilmu jiwa atau pendidikan menamakannya:
instinct. Hidayah yang demikian bukan hanya diberikan kepada manusia saja, tapi
terhadap semua makhluk Tuhan.
Hidayah-indra. Yaitu, alat peraba, alat pendengar, alat pencium, alat
pelihat dan lain-lain sebagainya.
Hidayah-akal. Yakni,satu alat yang dapat membedakan antara yang baik
dengan yang buruk. Hidayah ini hanya diberikan kepada manusia saja, tidak
kepada hewan.
Hidayah-agama (ad-dien). Yaitu, petunjuk tentang, peraturan-peraturan
dan pegangan hidup manusia, yang menyangkut kehidupan pribadi maupun kehidupan
masyarakat.
Hidayah-taufiq. Yakni kesesuaian yang diberikan oleh Tuhan, sesuai dan
sejalan dengan apa yang diharapkan oleh manusia. Hidayah-taufiq itu hanyalah
hak tunggal Tuhan sendiri, semacam hak prerogatif.
Dalam rumusan yang singkat, hidayah itu dapat dikatakan mengandung
bermacam-macam unsur yang meliputi kebenaran, keadilan, kebahagiaan, kenikmatan
dan lain-lain sebagainya.
Apabila karunia, kasih sayang dan petunjuk sudah diberikan Tuhan kepada
manusia, maka itulah puncak kebahagiaan dan sukses. Sukses itu dapat dicapai
dengan mengetrapkan sifat sabar.
-----------
mimimim
BalasHapushuhuhuh
BalasHapus